Pengalaman Menulis Menggunakan Bantuan AI.

 

Menulis novel pakai ai
Pict by Bing

20 Juli 2024


Pengalaman Menulis Menggunakan Bantuan AI- Hola, Teman Cantik, apa kabar kalian hari ini? Semoga sehat selalu di tengah cuaca yang hot and cold, ya. 

Langsung aja ke topik yang udah aku sebutkan di atas yaitu pengalaman aku menulis menggunakan bantu AI. 

AI yang sedang kucoba sekarang adalah AI dari WPS Office yang bisa dipakai secara pro.

Selain penggunaannya yang mudah, menurutku hasilnya pun termasuk lumayan karena bisa membantu penulis untuk menjaring ide terutama ketika penulis sedang stuck atau yang dikenal dengan writers block. 

Apakah AI bisa menulis novel 100% tanpa campur tangan penulis? 

Jawabannya tentu tidak. Ide-ide segar dari penulis tetap dibutuhkan karena AI dari WPS hanya melanjutkan cerita dari cerita yang sudah ada. 

Apakah hasilnya sudah pasti bagus?

Aku bisa memastikan tidak. Cerita yang dibuat oleh AI sangat banyak kekurangannya. Menurutku, kekurangan yang paling menonjol adalah di bagian konflik dan juga dialog. Malah kadang-kadang gak nyambung dengan ide dasarnya.

AI tidak bisa membuat percakapan yang greget atau konflik. Namun, kalau soal narasai jangan ditanya. Aku acungi jempol untuk bagian yang satu ini. 

Apakah aku akan terus menulis menggunakan bantuan AI?

Tentu saja. Jika ada teknologi yang bisa membantu untuk produktif, kenapa, gak? Bukankah sebuah teknologi diciptakan untuk mempermudah pekerjaan manusia?

Nah, berikut aku sertakan contoh novelku yang dilanjutkan oleh AI. Terlepas apakah hasil dari AI-nya bagus atau tidak, menurutku penulis tetap harus mencoba mempertimbangkan menggunakan AI. 

Novel yang mengetik sendiri: 

Wajah Bapak langsung merah padam. Lelaki paruh baya itu langsung menghampiriku dan menampar wajahku dengan sangat keras. 

"Anak durhaka!" kata Bapak kemudian pergi entah ke mana disusul Ibu, Putri, dan juga Mas Arya. 

Sementara aku masih duduk sambil memegangi pipi dan hatiku yang sakit ditemani oleh orang yang baru kukenal, tapi sudah tahu semua kisah buruk yang menimpa diriku.

"Kamu gak apa-apa, Mbak?" tanya Gagah hati-hati. 

"Gak apa-apa. Aku sudah biasa diperlakukan begini. Sejak kecil, anak kesayangan orangtuaku adalah adikku. Apapun yang diinginkan Putri, pasti mereka akan memberikan."

Gagah diam saja, barangkali dia bingung harus menyahut seperti apa.


Cerita yang dilanjutkan AI dari WPS Office: 

- Gagah yang masih terdiam, akhirnya menatapku dengan penuh perhatian. "Mbak Rina, saya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dalam keluarga anda, tapi saya ingin membantu jika bisa. Saya tidak bisa menggantikan posisi siapa pun, tapi saya siap mendengarkan dan memberikan dukungan."

Aku tersentuh dengan kebaikan hati Gagah, meskipun kami baru saja mengenal. Dia memberikan rasa nyaman dan kehangatan yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya.

- Sementara itu, di rumah, suasana semakin tegang dengan keputusan Bapak yang menegaskan untuk tetap melangsungkan pernikahan antara Putri dan Mas Arya. Aku merasa terpukul dengan sikap keras Bapak, namun aku juga merasa bahwa keputusan ini tidak adil bagi diriku.

Gagah yang selalu ada di sampingku, memberikan dukungan dan kekuatan. Dia menjadi tempatku untuk meluapkan segala perasaan dan kekecewaan yang ada dalam diriku.

- Meskipun aku harus menghadapi tantangan dan pertentangan dari keluargaku, aku merasa memiliki seseorang yang selalu mendukungku. Gagah, dengan keberaniannya, memberikan harapan dan keyakinan bahwa ada cahaya di ujung terowongan.

Kami berdua, dengan kekuatan dan semangat, bersiap menghadapi segala rintangan dan cobaan yang akan datang. Aku percaya, bersama Gagah, aku akan menemukan kebahagiaan dan kedamaian yang selama ini aku cari.

Melihat contoh di atas, Teman Cantik bisa menentukan sendiri apakah cerita tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain atau tidak, nyambung atau tidak, perlu diedit atau tidak. 

Yang jelas, menurutku pribadi AI hanyalah sebuah alat yang membantu mempermudah pekerjaan. Dengan kata lain, tanpa campur tangan seorang penulis, novel yang dihasilkan pun tidak bisa maksimal dan memiliki lebih banyak kekurangan atau bahkan malah tak akan pernah jadi novel.

Demikian sharing aku mengenai AI yang digunakan untuk menulis novel. Apakah Teman Cantik merasa tertarik untuk menggunakannya juga? (*)

0 Comments