- 3 Hal yang Tidak Aku Sukai dari Drama True Beauty - Ada yang suka nonton drama Korea satu ini? Lebih suka mana, dramanya atau serial Webtoon? Atau, justru gak suka dua-duanya seperti aku?
Well, drama ataupun serial Webtoon sama-sama bagusnya. Baik dari segi visualisasi maupun karakter yang ada di dalamnya. Tapi, karena ada beberapa hal yang menurut aku 'kok gitu, ya?' itu sebabnya aku memutuskan untuk tidak menyukai drama ini dengan 3 alasan.
1. Jugyeong Lebih Nyaman Bersembunyi di Balik Topeng (Makeup).
Jauh sebelum ada dramanya, aku sudah membaca seri webtoon terlebih dahulu. Pertama-tama sih, oke. Lucu, gambarnya juga bagus. Namun, lama-lama anoying saat melihat Jugyeong yang terus-terusan menghindar kalau bertemu dengan teman sekolahnya yang baru saat tidak memakai makeup.
Hal itu berbanding terbalik saat Jugyeong memakai makeup dan juga pakaian yang bagus. Ia terlihat lebih percaya diri dan berani tampil di depan orang-orang yang bukan keluarganya (kecuali Suho, ya).
2. Jugyeong Malu Dengan Keadaan Wajahnya (Punya Jerawat dan Masalah Kulit, Bukan berarti Kita Jelek).
Aku tahu bahwa jauh sebelum Jugyeong bisa dandan, ia dibully sejak kecil karena dianggap jelek oleh orang-orang sekitarnya. Namun, kenapa dia harus bersusah payah menyembunyikan hal yang dianggap kekurangannya? Kenapa dia tidak berusaha menerima apapun keadaan wajahnya yang berjerawat, iritasi kemerahan dan mata yang tanpa eyelid?
3. Jugyeong Terlalu Keras Berusaha Agar Disukai Orang Lain. Padahal, Banyak yang Menerima Jugyeong Apa Adanya dan Mencintainya.
Sebut saja keluarga Jugyeong, Suho, mereka adalah orang-orang yang menyayanginya dengan sepenuh hati. Tapi, kenapa masih berusaha terlalu keras agar disukai banyak orang dan dianggap cantik tanpa menerima dulu dirinya sendiri?
Tidak ada yang salah dengan berdandan. Yang salah adalah ketika dia berusaha menutupi kekurangan dan menghindari dari menerima siapa dirinya serta berusaha keras menjadi yang orang lain suka agar diterima.
Padahal, orang-orang yang mencintai dengan tulus tidak membutuhkan itu semua. Meskipun pada akhirnya Jugyeong menerima dirinya yang seutuhnya, tetap saja di drama ini menunjukkan kesan bahwa kekurangan itu harus ditutupi. Bukan diterima dengan lapang dada lalu berusaha mencari kelebihan diri sendiri.
True beauty is not on the face, right? But, on the heart, the way of thinking and attitude. (*)
0 Comments