Peran Ibu Rumah Tangga Dalam Mencegah Terjadinya Banjir.

Image: Visme

-Peran Ibu Rumah Tangga Dalam Mencegah Terjadinya Banjir- Masyarakat kerap menyalahkan pemerintah saat banjir datang tanpa menyadari bahwa kita pun ikut andil dalam terjadinya banjir. Karena, sebaik apapun pemerintah menyiapkan sistem drainase, pompa air, mengeruk sungai yang mendangkal, tapi kalau masyarakat tidak ikut serta dalam membantu maka hasilnya pun tidak akan maksimal.

Masyarakat dan pemerintah harusnya bekerjasama dalam menangani banjir agar tercipta hasil yang maksimal. Jika tidak ada kerjasama antara keduanya, maka, menjadikan Indonesia negara bebas banjir adalah hal yang mustahil untuk diwujudkan.

Dikutip dari Liputan6.com sampah di Indonesia yang paling banyak adalah berasal dari rumah tangga. Jadi, peran ibu rumah tangga dalam mencegah terjadinya banjir sangat berpengaruh besar. Apa saja yang bisa dilakukan ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah?

1. Jangan pernah membuang sampah di selokan atau sungai. 

Dulu sekali saat masih tinggal di kota Semarang, kerap menjumpai warga yang membuang sampai di kali atau selokan depan rumah. Meskipun sudah ada papan yang bertuliskan larangan membuang sampah di sungai, toh, pada kenyataannya banyak kaum ibu tak peduli dengan apa yang akan diakibatkan dari kegiatannya tersebut.

Tidak hanya ibu-ibu rumah tangga, pedagang kaki lima atau warga yang sedang jalan-jalan pun ikut membuang sampah di kali. Jadi, tak heran jika musim hujan tiba, terjadi banjir bahkan akan ada banyak berbagai jenis sampah yang mengalir di sungai. Mulai dari sampah plastik, kaleng, kasur, hingga kulkas yang rusak.

2. Mulai pisahkan sampah yang bisa didaur ulang dan tidak.

Di Indonesia, pemilahan sampah daur ulang masih kurang memasyarakat. Banyak yang malas untuk memisahkan, atau bahkan tidak peduli. Untuk sampah yang bisa didaur ulang, bisa dibuang ke tempat sampah yang memang telah disiapkan. Kalau di kampung-kampung, biasanya ada tukang rosok yang menerima sampah  daur ulang dan sebagai imbalannya akan diberi kerupuk, bawang merah, bawang putih atau cabai. Sedangkan untuk sampah yang tidak bisa didaur ulang seperti sisa-sisa sayuran dan buah, bisa diolah menjadi kompos.

Jika ibu rumah tangga di seluruh Indonesia melakukan hal seperti di atas, bukan tidak mungkin Indonesia akan bebas banjir. Tentu saja harus dibarengi pemerintah yang memperbaiki saluran air, pompa, mengeruk sungai-sungai yang telah mendangkal, dan yang paling penting lagi adalah penegakan hukum kepada penebang hutan liar dan melakukan reboisasi. (*)