Image: Visme |
-Kekerasan Dalam Pacaran. Bagaimana Cara Mengatasinya?- Ternyata racun dalam sebuah relationship atau hubungan, tidak hanya terjadi pada pasangan yang telah menikah. Bahkan, banyak diantara kita yang masih dalam fase pacaran pun merasakan apa yang namanya kekerasan dalam pacaran baik itu dalam bentuk fisik maupun verbal.
Barangkali ada teman cantik yang pernah atau sedang mengalaminya? Atau bisa juga hal itu terjadi pada saudara atau teman dekat? Lalu, bagaimana menurut kalian tentang kekerasan dalam pacaran? Kalau menurut pengalaman pribadiku, it's complicated.
Sekitar sepuluh tahun lalu aku pernah menjalin hubungan yang bisa dibilang toxic. Doi yang tempramental dan selalu ingin dituruti, kalau sedang marah biasanya akan keluar kata-kata kasar seperti memaki. Apalagi ketika sedang cemburu, tidak jarang ia akan membanting hp dan juga main tangan seperti mencubit hingga cubitan itu berdarah dan meninggalkan bekas.
Mungkin kejadian di atas ada yang beranggapan 'Halah, hal biasa dalam pacaran/hubungan' but it's not! Kekerasan fisik, memaki, berkata kasar, itu sama sekali tidak bisa dibenarkan. Itu adalah hubungan yang tak sehat. Racun. Yang lama kelamaan akan menggerogoti kedua belah pihak dan yang paling terkena dampaknya adalah si korban yang mengalami kekerasan.
Bagaimana cara meninggalkan hubungan yang ada kekerasan di dalamnya?
Hal yang pertama kali perlu kita lakukan adalah cerita pada teman dekat atau orang tua. Aku yakin sekali, kita, perempuan dibesarkan oleh orang tua kita masing-masing dengan cinta dan kasih sayang. Yang mana, mereka tentu tak akan rela jika anaknya dikasari oleh orang lain apalagi baru sekadar pacar.
Kenapa aku bilang yang pertama 'bercerita' dulu? Karena sebagai orang yang pernah mengalaminya aku gak bisa bilang 'tinggalkan!' dengan enteng. Sekali lagi, meninggalkan orang yang dicintai itu bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Bagi orang lain memang sepele, tapi tidak bagi seseorang yang merasakannya langsung.
Hal selanjutnya adalah pikirkan jauh ke depan. Seperti; apakah doi orang yang tepat bagi kita? Apakah dia akan jadi suami yang baik padahal baru pacaran saja sudah seperti itu? Apakah nantinya setelah menikah dia akan melakukan hal yang lebih parah? Dan apakah kalau hubungan ini dilanjutkan, kita bahagia?
Tanyakan pada diri kita sendiri hal semacam di atas. Minta saran orang tua dan teman terdekat, dan pikirkan baik-baik apakah dia satu-satunya pria yang ada di dunia ini? Jika jawaban banyak berhenti di 'tidak', maka saatnya kita meninggalkan.
Mintalah orang terdekat atau orang tua kita untuk menemani saat akan meminta putus. Karena, kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi jika kita hanya berdua dengan dia. Please respect our self karena kamu berhak bahagia.
Terima kasih sudah mampir, kalau ada teman cantik yang memiliki saran atau cerita serupa, boleh banget sharing di kolom komentar. See you🌻 (*)
Cinta memang buta, tapi jangan biarkan cinta membutakan kita selamanya. Karena kita, berhak bahagia. -Maitra Tara-
1 Comments
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
ReplyDeleteSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
arena-domino.club
arena-domino.vip
100% Memuaskan ^-^