Ilustrasi dibuat menggunakan Visme |
Selamat Hari Dongeng Nasional 28 November 2019. Hayo, siapa di sini yang suka dongeng? Atau suka membaca dongeng untuk anak-anaknya? Ok, good! Kalian adalah orang-orang luar biasa! Eh, kok gitu? Ya, menurutku orang-orang yang suka dongeng itu keren! Karena menyukai dongeng, otomatis suka baca. Karena suka baca, kesukaan itu disebarkan atau disalurkan ke anak bahkan orang sekitar. Give applause!
Sejarah Hari Dongeng Nasional.
Hari Dongeng Nasional pertama kali dicetuskan oleh Kemendikbud (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan) pada tahun 2015. Alasan kenapa diperingati setiap tanggal 28 November adalah karena di tanggal itu adalah hari kelahiran Drs. Suyadi. Hayo, ada yang tau gak siapa itu? Betul! Pak Raden!
Kenapa kok pak Raden? Bukan pak Budi dan ibu Budi, misalnya. Karena pak Raden ini dinilai menghidupkan dunia dongeng Indonesia sehingga anak-anak gemar membaca dongeng dan belajar budi bekerti melalui dongeng atau cerita. Dan salah satu hasil karya pak Raden yang masih kita kenal sampai saat ini adalah Unyil.
Manfaat membaca dongeng bagi orang dewasa dan anak.
Dunia orang dewasa itu complicated. Kita cepat merasa lelah, stress karena saking banyaknya kegiatan dan juga tanggung jawab. Nah, ketika membaca dongeng mata kita akan dimanjakan dengan ilustrasi yang berwarna-warni sehingga pembaca merasa lebih rileks.
Baca juga : Mari Membaca Bersama Let's Read.
Kenapa bisa begitu? Karena warna adalah bentuk komunikasi non verbal yang bisa mengungkapkan pesan secara instan yang lebih memiliki makna sehingga mampu mempengaruhi psikologi dan emosi kita.
Sebagai contoh, pernah tidak saat kita melihat pemandangan dengan warna hijau tiba-tiba kita menjadi rileks, tenang dan mood tiba-tiba berubah menjadi lebih baik? Hal ini bukan terjadi tanpa alasan karena warna sudah dipakai sebagai terapi penyembuhan yang telah digunakan oleh masyarakat Mesir dan Cina pada jaman kuno. Nama terapi ini adalah colourology.
Selain untuk terapi stress bagi orang dewasa, saat membacakan dongeng untuk anak-anak kita, hubungan antara orangtua dan anak akan terjalin lebih intens. Ikatan akan semakin kuat dan meninggalkan kesan bagi anak bahwa kita menyayangi mereka. Hal ini akan berpengaruh bagi masa depan karena selain chemistry yang kuat antara keluarga, juga si anak memiliki kenangan manis bersama kita serta mereka bisa belajar apa itu kehidupan, sopan santun dan masih banyak lagi dari dongeng yang kita bacakan/dibaca sendiri tanpa merasa digurui. (*)
0 Comments