Wanita dan segala hal yang ada di dalamnya itu begitu kompleks. Selalu menjadi sorotan dan menarik untuk dibahas. Mulai dari hal remeh-temeh hingga hal yang paling penting sekalipun. Dan kali ini yang ingin dibahas adalah The Power Of Woman.
The Real Power
Yup! Kekuatan wanita. Memangnya wanita kuat? Ngangkat galon saja gak bisa apalagi tabung gas. Ya, mungkin ada orang yang berpikir demikian. Tapi jangan salah, diluar sana banyak sekali wanita yang mengerjakan pekerjaan yang dilakukan oleh kaum pria. Tapi, yang akan dibahas di sini bukan tentang seberapa kuat seorang wanita bisa mengangkat galon atau karung beras. Tapi The Real of Woman Power. Kekuatan wanita yang sesungguhnya. Kekuatan yang bahkan tidak dimiliki oleh lelaki.
Baca juga :Perpisahan Memang Berat. Namun Membuatku Semakin Kuat Menjalani Kehidupan.
Ketika Seorang Wanita Menyusui.
" Menyusui itu membagiakan. Karena menyusui adalah salah satu kesempurnaan menjadi wanita. Melalui air susu ada sebuah kehidupan yang dimulai. Kasih, cinta, serta harapan mengalir melalui ASI. Tapi, saat giginya si kecil mulai tumbuh ... uhhh sakitnya minta ampun. Apalagi ketika puting susunya digigit kemudian ditarik-tarik." -Rika- (Ibu Pekerja)
Memberikan ASI kepada buah hati bukan hanya sebuah ritual wajib yang dilakukan seorang ibu untuk anak-anaknya. Tetapi, menyusui adalah memberi kehidupan. Dengan menyusui ikatan antara ibu dan anak semakin dekat. Mereka berbagi kesedihan dan kegembiraan melalui ASI. Tak heran ketika seorang ibu merasakan kesedihan atau mengalami suatu hal yang tidak baik, si kecil langsung bisa merasakan. Biasanya ditandai dengan kerewelan tanpa sebab, menangis tiada henti, bahkan hingga jatuh sakit seperti demam.
Bukankah wanita adalah makhluk luar biasa?! Di dalam dadanya tersimpan banyak misteri dan kehidupan yang sulit untuk dijabarkan.
Didalam Dada Yang Lapang, Tersimpan Kesabaran Yang Mendalam.
Barangkali diantara kita ada yang pernah atau bahkan mengalami kejadian semacam ini ; Berkali-kali diselingkuhi oleh suami namun masih tetap bertahan agar mahligai rumah tangga tetap utuh. Seakan-akan tak peduli seberapa besar rasa sakit yang dirasakan namun tetap memilih untuk bersama.
Mungkin juga keadaan seperti ini; Rumah masih menumpang mertua, suami tidak kerja dan hanya nongkrong saja tiap harinya, tidak membantu urusan rumah tangga dan mengasuh anak sehingga pada akhirnya si istri lah mencari nafkah.
Atau bahkan sering dijumpai di mana seorang wanita sering mendapatkan KDRT oleh suaminya. Di mana ia dipukul, di tampar, dicaci, tapi usia pernikahan mereka bertahan bahkan hingga tua dan menjadi kakek nenek.
Jika dinalar, bukankah hal demikian termasuk hal yang tidak masuk akal? Pasti sebagian dari wanita akan berdecak semacam ini; Kok mau-maunya, aku kalau punya suami begitu sudah kutinggalin!
Hal semacam ini kerap terjadi di masyarakat kita dan berada di luar nalar. Tapi, tidak begitu bagi wanita lain atau bahkan yang mengalaminya sendiri. Tak heran jika Tuhan menciptakan laki-laki yang kental dengan logikanya sedang wanita dengan perasaannya. Sabar inilah yang menjadi kekuatan seorang wanita. The real powernya of woman. Sabar disertai doa dan harapan-harapan baik dengan harapan agar Tuhan mengubah kehidupannya menjadi lebih baik di masa yang akan datang.
Wanita Itu Memiliki Daya Tarik Bahkan Dalam Keadaan Tidak Menarik Sekalipun.
Pernah sekali dulu bertemu dengan seorang wanita yang berkata demikian," Aku kan gendut. Mana ada yang mau sama aku? Aku melihat diriku sendiri aja agak gimana gitu!"
Kalau sudah berbicara tentang kepercayaan diri, tentu tidak semua perempuan memilikinya. Namun, ketidak percayaan diri itu muncul hanya pada situasi tertentu. Banyak sekali aku menemui dan termasuk diriku sendiri memiliki sifat minder dalam beberapa hal. Dan yang paling banyak dari beberapa keminderan adalah soal fisik.
Tak dapat dipungkiri jika fisik yang bagus, wajah yang rupawan adalah dambaan setiap wanita. Sangat yakin sekali bahwa semua wanita suka dibilang cantik. Meskipun, mereka kerap menyangkalnya yang biasanya hanya untuk basa-basi.
Kalau dipikir-dipikir lagi, apakah yang kita lihat baik itu dilingkungan sekitar atau melalui televisi, hanya perempuan-perempuan cantik saja yang menikah? Tentu saja tidak! Banyak sekali yang barangkali menurut sebagian orang perempuan itu sama sekali tidak menarik, tapi bagi sebagian lagi justru terlihat menggoda. Sama halnya ada yang menganggap bahwa kulit hitam itu tidak cantik, tapi justru bagi banyak orang mereka berlomba-lomba menghitamnkan kulit dengan cara berjemur di pantai atau tanning menggunakan bahan kimia. Begitu juga dengan seorang istri yang telah melahirkan. Ada bagian-bagian dari tubuh yang berubah, stretchmark di mana-mana, tapi bagi suami istrinya cantik bagai bidadari. Bidadari yang bersamanya dalam suka duka, melahirkan anak-anaknya, dan juga tua bersamanya. Tak ada yang lebih cantik dari istrinya!
Ketika cinta itu hadir, tak peduli apakah tubuh seorang wanita itu ditumpuki lemak di mana-mana, bekas luka menutupi seluruh tubuhnya, bahkan tubuh itu memiliki aroma yang tak harum, seorang pria yang mencintainya agar berpikir bahwa apapun yang ada dalam wanita itu adalah suatu hal yang menarik. Menggairahkan dan mampu membangunkan sifat kelelakiannya. Di dunia ini tak ada yang mampu menolak pesona seorang wanita. Semakin dihindari justru semakin membuat seorang pria semakin memikirkannya.
Wanita Memang Mudah Menangis. Semakin Sering Menangis Hatinya Semakin Kuat.
" Dasar wanita! Cengeng, sedikit-dikit nangis. Baperan!"
Sering mendengar kalimat-kalimat semacam itu? Biasanya, para pria yang kerap melontarkan kalimat demikian. Bukan tanpa alasan, sekali lagi laki-laki diciptakan dengan logika mereka. Itu sebabnya kaum Adam sangat jarang menangis. Tak seperti kaum Hawa yang nonton Drakor saja sudah dibanjiri air mata.
Well, wanita mengeluarkan air matanya bukan untuk hal yang sia-sia. Tuhan memang mendesainnya seperti itu karena ketika perempuan menangis, ia akan merecharge kekuatannya. Pikiran dan hatinya akan menjadi lebih jernih setelahnya.
Kebencian, amarah, kesedihan, dan kekecewaan akan luruh bersama air mata yang dikeluarkan oleh wanita. Sebagai contoh; Banyak sekali wanita yang diam ketika marah. Diam ketika kecewa. Dan diam ketika dirinya sedang diliputi kebencian. Beberapa saat kemudian, kediaman itu hilang dan kembalilah dirinya seperti sediakala. Kebanyakan pria akan bingung atau bahkan menganggap semuanya baik-baik saja kejadian semacam itu. Padahal, diamnya wanita tersimpan pesakitan yang luar biasa. Dikeluarkan semua yang mengganjal dalam hatinya melalui butiran-butiran air mata.
The Real Power
Yup! Kekuatan wanita. Memangnya wanita kuat? Ngangkat galon saja gak bisa apalagi tabung gas. Ya, mungkin ada orang yang berpikir demikian. Tapi jangan salah, diluar sana banyak sekali wanita yang mengerjakan pekerjaan yang dilakukan oleh kaum pria. Tapi, yang akan dibahas di sini bukan tentang seberapa kuat seorang wanita bisa mengangkat galon atau karung beras. Tapi The Real of Woman Power. Kekuatan wanita yang sesungguhnya. Kekuatan yang bahkan tidak dimiliki oleh lelaki.
Tuhan menciptakan wanita dengan dada yang lebih besar dan lebar dari pria bukan tanpa alasan. Namun, ada banyak rahasia di sana. Di dalamnya tersimpan air kehidupan, cinta, kasih, kesabaran, dan kekuatan menakjubkan yang hanya dimiliki wanita.
Baca juga :Perpisahan Memang Berat. Namun Membuatku Semakin Kuat Menjalani Kehidupan.
Ketika Seorang Wanita Menyusui.
" Menyusui itu membagiakan. Karena menyusui adalah salah satu kesempurnaan menjadi wanita. Melalui air susu ada sebuah kehidupan yang dimulai. Kasih, cinta, serta harapan mengalir melalui ASI. Tapi, saat giginya si kecil mulai tumbuh ... uhhh sakitnya minta ampun. Apalagi ketika puting susunya digigit kemudian ditarik-tarik." -Rika- (Ibu Pekerja)
Memberikan ASI kepada buah hati bukan hanya sebuah ritual wajib yang dilakukan seorang ibu untuk anak-anaknya. Tetapi, menyusui adalah memberi kehidupan. Dengan menyusui ikatan antara ibu dan anak semakin dekat. Mereka berbagi kesedihan dan kegembiraan melalui ASI. Tak heran ketika seorang ibu merasakan kesedihan atau mengalami suatu hal yang tidak baik, si kecil langsung bisa merasakan. Biasanya ditandai dengan kerewelan tanpa sebab, menangis tiada henti, bahkan hingga jatuh sakit seperti demam.
Bukankah wanita adalah makhluk luar biasa?! Di dalam dadanya tersimpan banyak misteri dan kehidupan yang sulit untuk dijabarkan.
Didalam Dada Yang Lapang, Tersimpan Kesabaran Yang Mendalam.
Barangkali diantara kita ada yang pernah atau bahkan mengalami kejadian semacam ini ; Berkali-kali diselingkuhi oleh suami namun masih tetap bertahan agar mahligai rumah tangga tetap utuh. Seakan-akan tak peduli seberapa besar rasa sakit yang dirasakan namun tetap memilih untuk bersama.
Mungkin juga keadaan seperti ini; Rumah masih menumpang mertua, suami tidak kerja dan hanya nongkrong saja tiap harinya, tidak membantu urusan rumah tangga dan mengasuh anak sehingga pada akhirnya si istri lah mencari nafkah.
Atau bahkan sering dijumpai di mana seorang wanita sering mendapatkan KDRT oleh suaminya. Di mana ia dipukul, di tampar, dicaci, tapi usia pernikahan mereka bertahan bahkan hingga tua dan menjadi kakek nenek.
Jika dinalar, bukankah hal demikian termasuk hal yang tidak masuk akal? Pasti sebagian dari wanita akan berdecak semacam ini; Kok mau-maunya, aku kalau punya suami begitu sudah kutinggalin!
Hal semacam ini kerap terjadi di masyarakat kita dan berada di luar nalar. Tapi, tidak begitu bagi wanita lain atau bahkan yang mengalaminya sendiri. Tak heran jika Tuhan menciptakan laki-laki yang kental dengan logikanya sedang wanita dengan perasaannya. Sabar inilah yang menjadi kekuatan seorang wanita. The real powernya of woman. Sabar disertai doa dan harapan-harapan baik dengan harapan agar Tuhan mengubah kehidupannya menjadi lebih baik di masa yang akan datang.
Wanita Itu Memiliki Daya Tarik Bahkan Dalam Keadaan Tidak Menarik Sekalipun.
Pernah sekali dulu bertemu dengan seorang wanita yang berkata demikian," Aku kan gendut. Mana ada yang mau sama aku? Aku melihat diriku sendiri aja agak gimana gitu!"
Kalau sudah berbicara tentang kepercayaan diri, tentu tidak semua perempuan memilikinya. Namun, ketidak percayaan diri itu muncul hanya pada situasi tertentu. Banyak sekali aku menemui dan termasuk diriku sendiri memiliki sifat minder dalam beberapa hal. Dan yang paling banyak dari beberapa keminderan adalah soal fisik.
Tak dapat dipungkiri jika fisik yang bagus, wajah yang rupawan adalah dambaan setiap wanita. Sangat yakin sekali bahwa semua wanita suka dibilang cantik. Meskipun, mereka kerap menyangkalnya yang biasanya hanya untuk basa-basi.
Kalau dipikir-dipikir lagi, apakah yang kita lihat baik itu dilingkungan sekitar atau melalui televisi, hanya perempuan-perempuan cantik saja yang menikah? Tentu saja tidak! Banyak sekali yang barangkali menurut sebagian orang perempuan itu sama sekali tidak menarik, tapi bagi sebagian lagi justru terlihat menggoda. Sama halnya ada yang menganggap bahwa kulit hitam itu tidak cantik, tapi justru bagi banyak orang mereka berlomba-lomba menghitamnkan kulit dengan cara berjemur di pantai atau tanning menggunakan bahan kimia. Begitu juga dengan seorang istri yang telah melahirkan. Ada bagian-bagian dari tubuh yang berubah, stretchmark di mana-mana, tapi bagi suami istrinya cantik bagai bidadari. Bidadari yang bersamanya dalam suka duka, melahirkan anak-anaknya, dan juga tua bersamanya. Tak ada yang lebih cantik dari istrinya!
Wanita memang tak sekuat pria dalam hal fisik. Tapi, tak akan ada pria yang tahan dan kuat melihat indahnya fisik seorang wanita.
Ketika cinta itu hadir, tak peduli apakah tubuh seorang wanita itu ditumpuki lemak di mana-mana, bekas luka menutupi seluruh tubuhnya, bahkan tubuh itu memiliki aroma yang tak harum, seorang pria yang mencintainya agar berpikir bahwa apapun yang ada dalam wanita itu adalah suatu hal yang menarik. Menggairahkan dan mampu membangunkan sifat kelelakiannya. Di dunia ini tak ada yang mampu menolak pesona seorang wanita. Semakin dihindari justru semakin membuat seorang pria semakin memikirkannya.
Wanita Memang Mudah Menangis. Semakin Sering Menangis Hatinya Semakin Kuat.
" Dasar wanita! Cengeng, sedikit-dikit nangis. Baperan!"
Sering mendengar kalimat-kalimat semacam itu? Biasanya, para pria yang kerap melontarkan kalimat demikian. Bukan tanpa alasan, sekali lagi laki-laki diciptakan dengan logika mereka. Itu sebabnya kaum Adam sangat jarang menangis. Tak seperti kaum Hawa yang nonton Drakor saja sudah dibanjiri air mata.
Well, wanita mengeluarkan air matanya bukan untuk hal yang sia-sia. Tuhan memang mendesainnya seperti itu karena ketika perempuan menangis, ia akan merecharge kekuatannya. Pikiran dan hatinya akan menjadi lebih jernih setelahnya.
Kebencian, amarah, kesedihan, dan kekecewaan akan luruh bersama air mata yang dikeluarkan oleh wanita. Sebagai contoh; Banyak sekali wanita yang diam ketika marah. Diam ketika kecewa. Dan diam ketika dirinya sedang diliputi kebencian. Beberapa saat kemudian, kediaman itu hilang dan kembalilah dirinya seperti sediakala. Kebanyakan pria akan bingung atau bahkan menganggap semuanya baik-baik saja kejadian semacam itu. Padahal, diamnya wanita tersimpan pesakitan yang luar biasa. Dikeluarkan semua yang mengganjal dalam hatinya melalui butiran-butiran air mata.
Wanita tak sekuat kaum pria. Tapi wanita lebih kuat dari pria. Kuat menghadapi betapa acuhnya mereka. Kuat menghadapi rasa sakit karena penghianatan yang dilakukan mereka.
2 Comments
Benar sekali mba, nangis emang bisa mencharge emosi, asal tidak berlarut larut
ReplyDeleteBetul mbak. Kalau dipendam justru sakit.
Delete