Awal mula menyukai dunia literasi.
Aku adalah seorang tenaga kerja wanita yang bekerja di Singapura. Sudah lebih dari empat tahun aku di sini. Pendidikan yang hanya sampai jenjang SMA membuatku kesulitan mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang layak di negeri sendiri. Itu sebabnya aku memutuskan bekerja di luar negeri sebagai pembantu rumah tangga.
Aku adalah seorang tenaga kerja wanita yang bekerja di Singapura. Sudah lebih dari empat tahun aku di sini. Pendidikan yang hanya sampai jenjang SMA membuatku kesulitan mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang layak di negeri sendiri. Itu sebabnya aku memutuskan bekerja di luar negeri sebagai pembantu rumah tangga.
Ketika kecil sampai dewasa aku tak suka membaca. Ketika masih duduk di bangku SMA hanya sesekali pergi ke perpustakaan. Itupun hanya mengambil beberapa buku di rak, membolak-balikkan halaman lalu dikembalikan lagi ke tempat semula.
Klik me, love!
Hingga suatu ketika pada tahun 2015 hidayah menghampiriku. Kejenuhan di tempat kerja yang mengharuskanku 1×24 jam berada di dalam rumah, tak ada teman untuk berinteraksi, akhirnya membawaku berselancar di dunia facebook yang lama kutinggalkan.
Hingga suatu ketika pada tahun 2015 hidayah menghampiriku. Kejenuhan di tempat kerja yang mengharuskanku 1×24 jam berada di dalam rumah, tak ada teman untuk berinteraksi, akhirnya membawaku berselancar di dunia facebook yang lama kutinggalkan.
Dari sanalah aku mulai mencari cara bagaimana agar kejenuhanku menghilang. Menulis! Itu satu kata yang ada di otakku. Tapi bagaimana caranya agar bisa menjadi penulis betulan? Akhirnya aku mulai mencari-cari informasi dan ketemulah dengan grup menulis besutan Isa Alamsyah dan Asma Nadia. Dari sanalah minat bacaku meningkat drastis. Aku mulai belajar menulis cerita dengan baik. Apa itu plot, apa itu pov, cerpen dan lain sebagainya.
Apakah saat ini aku sudah menjadi seorang penulis?
Aku sering mempertanyakan pada diri sendiri. Setelah hampir empat tahun belajar menulis hingga dua buku antologi terbit apakah sudah pantas aku disebut penulis? Sungguh aku tak tahu jawabannya. Terkadang merasa minder melabeli diri sendiri sebagai penulis padahal karya saja masih minim. Tapi untuk menyemangati diri sendiri agar lebih semangat belajar dan menulis aku mulai menjuluki diriku sendiri dengan sebutan Author. Ya, memang karyaku yang diakui baru segelintir. Dua buku antologi dan satu cerpen yang terpilih untuk tampil di acara Singapore Writers Festival tapi itu semua tak menyurutkan keinginanku masuk ke dalam dunia literasi.
Ketika memutuskan menjadi Narablog di Beautynesia Blog.
Sejak setahun lalu aku belajar tentang makeup. Terbersit keinginan untuk mendalami dunia kecantikan dan menjadi tukang rias pengantin di kampung. Namun, keinginan menulis pun tak pernah surut. Akhirnya aku berpikir kenapa tidak menggabungkan tulisan dan dunia kecantikan? Setelah beberapa kali mencari informasi di internet, akhirnya menemukan website Beautynesia. Setelah mendaftarkan diri sebagai Narablog, akhirnya aku bisa memulai menulis artikel-artikel ringan ataupun review produk kosmetik yang aku miliki.
Pertama kali menulis di Beautynesia Blog merasa minder karena benar-benar nol dalam dunia blog. Selain itu, mendapat viewer bukanlah hal mudah. Ketika melihat kolom weekly ranking, aku selalu berpikir bagaimana caranya ada di posisi itu? Bagamana caranya memiliki banyak pengunjung? Akhirnya aku belajar dari Narablog lain dengan cara membaca tulisan mereka, bagaimana cara berkomunikasi di kolom komentar, serta bagaimana menghasilkan sebuah foto yang bagus sebagai penunjang artikel.
Setelah berusaha sedikit keras akhirnya aku bisa juga nangkring di top 5 Narablog. Beberapa minggu di urutan nomor satu dan sekarang turun ke nomor empat karena tidak konsisten (huhuhu ... so sad).
Sempat hilang ingatan punya blog lain. Yaitu maitratara.blogspot.com
Aku membuat blog ini pada Agustus tahun lalu. Awal mula aku membuatnya adalah untuk menuliskan cerpen. Namun, seperti biasa. Ketika lelah bekerja jangankan menulis di blog. Ingat saja tidak. Lama terkatung-katung akhirnya pada Desember lalu berusaha memperbaiki kemalasan, dan belajar dasar-dasar blog. Ketika menulis cerpen saja tidak cukup untuk menarik pengunjung, maka aku meambhkan konten berupa artikel-artikel ringan seputar dunia wanita. Jumlah pengunjung yang tadinya hanya 200 kurang sekarang telah menjadi seribu lebih.
Keinginanku di tahun 2019
Keinginanku sangat banyak di tahun 2019 ini. Sebagai Narablog yang masih belajar, aku ingin sekali mengikuti banyak lomba blog seperti yang diadakan oleh Bang Nodi Harahap. Pertama kali mengetahui infonya di Instagram, aku langsung tertarik untuk mengikutinya. Persyaratan yang gak ribet dan bisa diikuti oleh Narablog pemula sepertiku.
Aku juga ingin tema blog yang aku miliki bisa sebagus milik Bang Nodi. Ingin menjadi Narablog profesional dan yang pasti bisa menjuarai lomba-lomba blog. Aku tahu semua butuh proses dan tak ada yang mudah. Namun, membaca tulisan-tulisan Bang Nodi seperti Pentingkah Mengonsumsi Cabai? Membuatku terpacu sekaligus berdecak kagum. Gimana sih caranya nulis seperti itu? Rapi, terstruktur dan yang pasti detail. Aku ingin sekali bisa menulis seperti itu!
Selain mengikuti lomba dan mengisi blog dengan konten yang sesuai passion, aku juga ingin menghasilkan pundi-pundi rupiah dari blog. Selain itu, semoga tahun ini aku bisa Adsense.
Menjadi Narablog tak hanya membantuku untuk berkreatifitas. Namun, menambah kepercayaan diri.
Aku terlahir dari keluarga petani dan orangtuaku tak mengenal apa itu baca tulis. Ketika bersekolah dulu, aku sering mendapat peringkat terakhir. Tak ada prestasi yang bisa dibanggakan. Namun, lambat laun ketika usiaku semakin bertambah seakan-akan aku menemukan jati diriku yang sebenarnya. Dunia literasi membuatku semakin berkembang dan membangkitkan gairah untuk belajar. Menjadi Narablog pemula memberiku kepercayaan diri dalam menulis dan haus akan ilmu-ilmu baru. Meskipun usiaku semakin mendekati kepala tiga aku tak ingin menjadikan hal itu sebagai hambatan. Aku memang telat belajar. Telat memiliki keinginan dan impian. Tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.
Give thumbs!
Aku ingin menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa pendidikan yang tidak tinggi tak menghalangi seseorang untuk menjadi seorang Narablog, Penulis atau Pengarang. Aku ingin memecahkan anggapan masyarakat bahwa seorang tkw bukanlah orang bodoh dan tak tahu apa-apa. Aku ingin mengubah pikiran masyarakat bahwa tkw juga memiliki keinginan, impian dan bisa bersaing dengan orang yang memiliki pendidikan tinggi sekalipun. Meskipun belum mendapatkan pundi-pundi rupiah dari blog, menjadi Narablog tetap membuatku bangga dan bahagia. Karena, menjadi Narablog adalah tangga untuk mewujudkan impianku. Aku percaya bahwa semua hal di dunia ini membutuhkan proses. Asal memiliki kepercayaan diri, doa, diiringi kerja keras tak ada mimpi yang tak bisa diwujudkan.
Note : Tulisan ini diikut sertakan dalam #KompetisiBlogNodi #NaraBlogEraDigital dengan tema Bangga Menjadi Narablog Pada Era Digital.
Apakah saat ini aku sudah menjadi seorang penulis?
Aku sering mempertanyakan pada diri sendiri. Setelah hampir empat tahun belajar menulis hingga dua buku antologi terbit apakah sudah pantas aku disebut penulis? Sungguh aku tak tahu jawabannya. Terkadang merasa minder melabeli diri sendiri sebagai penulis padahal karya saja masih minim. Tapi untuk menyemangati diri sendiri agar lebih semangat belajar dan menulis aku mulai menjuluki diriku sendiri dengan sebutan Author. Ya, memang karyaku yang diakui baru segelintir. Dua buku antologi dan satu cerpen yang terpilih untuk tampil di acara Singapore Writers Festival tapi itu semua tak menyurutkan keinginanku masuk ke dalam dunia literasi.
Ketika memutuskan menjadi Narablog di Beautynesia Blog.
Sejak setahun lalu aku belajar tentang makeup. Terbersit keinginan untuk mendalami dunia kecantikan dan menjadi tukang rias pengantin di kampung. Namun, keinginan menulis pun tak pernah surut. Akhirnya aku berpikir kenapa tidak menggabungkan tulisan dan dunia kecantikan? Setelah beberapa kali mencari informasi di internet, akhirnya menemukan website Beautynesia. Setelah mendaftarkan diri sebagai Narablog, akhirnya aku bisa memulai menulis artikel-artikel ringan ataupun review produk kosmetik yang aku miliki.
Pertama kali menulis di Beautynesia Blog merasa minder karena benar-benar nol dalam dunia blog. Selain itu, mendapat viewer bukanlah hal mudah. Ketika melihat kolom weekly ranking, aku selalu berpikir bagaimana caranya ada di posisi itu? Bagamana caranya memiliki banyak pengunjung? Akhirnya aku belajar dari Narablog lain dengan cara membaca tulisan mereka, bagaimana cara berkomunikasi di kolom komentar, serta bagaimana menghasilkan sebuah foto yang bagus sebagai penunjang artikel.
Setelah berusaha sedikit keras akhirnya aku bisa juga nangkring di top 5 Narablog. Beberapa minggu di urutan nomor satu dan sekarang turun ke nomor empat karena tidak konsisten (huhuhu ... so sad).
Sempat hilang ingatan punya blog lain. Yaitu maitratara.blogspot.com
Aku membuat blog ini pada Agustus tahun lalu. Awal mula aku membuatnya adalah untuk menuliskan cerpen. Namun, seperti biasa. Ketika lelah bekerja jangankan menulis di blog. Ingat saja tidak. Lama terkatung-katung akhirnya pada Desember lalu berusaha memperbaiki kemalasan, dan belajar dasar-dasar blog. Ketika menulis cerpen saja tidak cukup untuk menarik pengunjung, maka aku meambhkan konten berupa artikel-artikel ringan seputar dunia wanita. Jumlah pengunjung yang tadinya hanya 200 kurang sekarang telah menjadi seribu lebih.
Keinginanku di tahun 2019
Keinginanku sangat banyak di tahun 2019 ini. Sebagai Narablog yang masih belajar, aku ingin sekali mengikuti banyak lomba blog seperti yang diadakan oleh Bang Nodi Harahap. Pertama kali mengetahui infonya di Instagram, aku langsung tertarik untuk mengikutinya. Persyaratan yang gak ribet dan bisa diikuti oleh Narablog pemula sepertiku.
Aku juga ingin tema blog yang aku miliki bisa sebagus milik Bang Nodi. Ingin menjadi Narablog profesional dan yang pasti bisa menjuarai lomba-lomba blog. Aku tahu semua butuh proses dan tak ada yang mudah. Namun, membaca tulisan-tulisan Bang Nodi seperti Pentingkah Mengonsumsi Cabai? Membuatku terpacu sekaligus berdecak kagum. Gimana sih caranya nulis seperti itu? Rapi, terstruktur dan yang pasti detail. Aku ingin sekali bisa menulis seperti itu!
Selain mengikuti lomba dan mengisi blog dengan konten yang sesuai passion, aku juga ingin menghasilkan pundi-pundi rupiah dari blog. Selain itu, semoga tahun ini aku bisa Adsense.
Menjadi Narablog tak hanya membantuku untuk berkreatifitas. Namun, menambah kepercayaan diri.
Aku terlahir dari keluarga petani dan orangtuaku tak mengenal apa itu baca tulis. Ketika bersekolah dulu, aku sering mendapat peringkat terakhir. Tak ada prestasi yang bisa dibanggakan. Namun, lambat laun ketika usiaku semakin bertambah seakan-akan aku menemukan jati diriku yang sebenarnya. Dunia literasi membuatku semakin berkembang dan membangkitkan gairah untuk belajar. Menjadi Narablog pemula memberiku kepercayaan diri dalam menulis dan haus akan ilmu-ilmu baru. Meskipun usiaku semakin mendekati kepala tiga aku tak ingin menjadikan hal itu sebagai hambatan. Aku memang telat belajar. Telat memiliki keinginan dan impian. Tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.
Give thumbs!
Aku ingin menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa pendidikan yang tidak tinggi tak menghalangi seseorang untuk menjadi seorang Narablog, Penulis atau Pengarang. Aku ingin memecahkan anggapan masyarakat bahwa seorang tkw bukanlah orang bodoh dan tak tahu apa-apa. Aku ingin mengubah pikiran masyarakat bahwa tkw juga memiliki keinginan, impian dan bisa bersaing dengan orang yang memiliki pendidikan tinggi sekalipun. Meskipun belum mendapatkan pundi-pundi rupiah dari blog, menjadi Narablog tetap membuatku bangga dan bahagia. Karena, menjadi Narablog adalah tangga untuk mewujudkan impianku. Aku percaya bahwa semua hal di dunia ini membutuhkan proses. Asal memiliki kepercayaan diri, doa, diiringi kerja keras tak ada mimpi yang tak bisa diwujudkan.
Note : Tulisan ini diikut sertakan dalam #KompetisiBlogNodi #NaraBlogEraDigital dengan tema Bangga Menjadi Narablog Pada Era Digital.
10 Comments
Wah, semoga beruntung, Mbak. ��
ReplyDeleteWah, semoga beruntung, Mbak. ��
ReplyDeleteTerima kadih vam ... ayo ikutan.
ReplyDeleteBagus artikelnya, Ci.
ReplyDeleteAku juga mau ikutan, ah. Bismillah buat semua impian kita, ya
Maaciw bun. Ayo ikutan. Barusan kutag lagi di lomba blog Jamine Elektrik.
ReplyDeleteMantab kak semangatnya luar biasa, tetap menginspirasi yah kak :)
ReplyDeleteTerima bang Joe atas semangatnya ... semoga bisa mengikuti jejakmu ....
DeleteSepakat mba, "Semua perlu proses!"
ReplyDeleteApalagi kalau untuk bisa jadi percaya diri.
Itu harus dipupuk dengan cara terus menerus berpikir positif bahwa kita bisa melakukannya.
Yuk, semangat menuju ke sana, mba Tara
Kita pasti bisa!
yes semangat nulisnya mbak, sebarkan ilmu2 yang positif & menginspirasi pembacanya.
ReplyDeleteTerima kasih mbak. Semoga memiliki hal baik untuk diceritakan.
Delete